Tugu Jogja |
8 Fakta Tugu Jogja Ikon Kota Yogyakarta siapa yang tidak mengenal salah satu ikon populer di Daerah Istimewa Yogyakarta. Letaknya yang strategis yang berada di persimpangan Jalan Sudirman, AM. Sangaji, Diponegoro dan Mangkubumi.
Tugu Jogja yang berada di Jantung Kota Yogyakarta, tugu yang bernama Pal Putih merupakan titik pusat dari kota Yogyakarta. Selain Tugu Jogja masih banyak lagi ikon lainnya seperti Candi Ratu Boko, Candi Prambanan, Tebing Breksi Jogja, Bukit Panguk Kediwung, The Lost World Castle, Pantai Wediombo, Tumpeng Menoreh dan masih banyak lagi.
Seperti halnya bangunan bersejarah lainnya Tugu Jogja juga memiliki sejarah yang menarik yang wajib teman-teman ketahui. Berikuti ini 10 Fakta Tugu Jogja yang harus diketahui.
1. Tugu Golong Gilig
Pada zaman penjajahan Belanda, Tugu Jogja bernama Tugu Golong Gilig kenapa diberinama itu karena dibagian atas tugu jogja berbentuk seperti bola. Pada awal berdirinya tugu jogja berbentuk silindris (Gilig) dan menyangga bola pejal (Golong) sehingga disebut Golong Gilig.
Makna dari golong gilig sendiri adalah Manunggaling Kawulo lan Gusti menyatukan hubungan anatara kesultanan Jogja dengan rakyatnya. Selaras dengan pesan dari Sultan Hamengkubuwono I pada saat membangun Tugu Jogja.
2. Dibangun di abad 17
Tugu Jogja dibangun pada abad 17, tepatnya pada tahun 1755 oleh Sultan Hamengkubuwono I. Tugu Jogja yang diberi warna putih dan emas ini dibangun bersamaan dengan pembanguna Keraton Ngayogyakarta.
Pembangunan Tugu Jogja merupakan pesan dari Sultan Hamengkubuwono I yang ditujukan kepada keluarga dalem, abdi dalem dan rakyat. Dengan harapan agar semua selalu menjungjung tinggi semangat kebersamaan serta martabat sebagai manusia.
3. Pernah Runtuh Tahun 1867
Pada tahun 1867 tepatnya 10 Juni 1867 telah terjadi gempa bumi yang sangat besar sehingga meruntuhkan Tugu Jogja dan terbelah menjadi 3 bagian.
selama kurang lebih 22 tahun terbengkalai akhirnya pada tanggal 3 OKtober 1889 kembali dibangun oleh Pemerintah Belanda atau pada zaman Sri Sultan Hamengkubuwono VII. Dengan menunjuk Patih Dalem Kanjeng Raden Adipati Danurejo V untuk mengawasi pembangunan kembali Tugu Jogja.
Sangat di Sayangkan semua konsep dan desain diubah oleh Belanda, yang bermaksud untuk memecah belah rakyat dan Keraton.
4. Tugu Jogja Mengecil
Pada awalnya Tugu Jogja memiliki ketinggian 25 meter dan setelah dibangun kembali ketinggiannya berubah menjadi 15 meter. Tidakn hanya tingginya saja yang mengalami perubahan, tetapi bentuknya pun menjadi persegi dan bagian puncaknya berbentuk runcing. Tugu Jogja kemudian diresmikan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono VII
5. Tugu Jogja dipercaya titik pusat atau pancer
Jika ditarik garis lurus, Tugu Jogja menghubungkan 3 tempat penting yang berada di Jogja ialah Keraton, Gunung Merapi, dan Pantai Selatan akan berada di garis yang sama dengan Tugu Jogja.
Tiga tempat itu bukanlah tempat yang biasa di Jogja. Keraton ialah simbol kesultanan yang memiliki kedudukan yang tinggi di Jogja. Gunung Merapi dipercaya oleh masyarakat memiliki nilai mistis yang sangat kental, bukan hanya sekadar gunung. Dan Pantai Selatan, yang dikenal memiliki gelombang yang besar.
6. Simbol
7. Makna ornamen pada Tugu Jogja
Jika teman-teman perhatikan banyak sekali ornamen yang sarat akan makna di Tugu Jogja, di antaranya adalah:
- Bagian puncak tugu terdapat untiran yang melambangkan pikiran menuju nirwana.
- Prisma segi delapan, melambangkan delapan watak menuju kesempurnaan (hastha brata).
- Panah vertikal dan daun loto, melambangkan ketajaman hati manusia dalam mengetahui baik dan buruk
- Hexagram, melambangkan arah menuju ke cahaya yaitu Tuhan.
- Sudut runcing, melambangkan Tuhan sebagai tujuan akhir manusia
- Deretan titik, melambangkan perjalanan tiada henti menuju kebenaran
- Wajikan, melambangkan kesederhaan masyarakat Jogja yang diwakili oleh makanan wajik
- Air tetes, melambangkan sifat masyarakat Jawa yang seperti air, terlihat lemah namun mampu menghancurkan batu
8. Dibuat Miniatur
Follow Berita RESTINDO di Google News