Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) adalah salah satu keajaiban alam Indonesia yang tersembunyi di ujung barat Pulau Jawa. Dengan luas mencapai 120.551 hektar, TNUK tidak hanya menjadi rumah bagi berbagai satwa langka, tetapi juga menawarkan pemandangan alam yang spektakuler dan pengalaman ekowisata yang tak terlupakan. Sebagai salah satu situs warisan dunia UNESCO, taman ini merupakan tempat yang sangat penting untuk konservasi dan perlindungan keanekaragaman hayati.
Lokasi dan Batas Wilayah

TNUK terletak di bagian barat daya Pulau Jawa, tepatnya di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Nama "Ujung Kulon" berasal dari bahasa Sunda yang berarti "ujung barat". Wilayah taman ini memiliki batasan dengan Selat Sunda, yang menyimpan beberapa pulau kecil seperti Pulau Handeleum, Pulau Peucang, dan Pulau Panaitan. Ketiga pulau ini telah terdaftar sebagai situs warisan dunia UNESCO, menjadikannya bagian penting dari kawasan TNUK.
Pulau Handeleum, misalnya, memiliki luas sekitar 220 hektar dengan pantai berpasir bersih dan air yang jernih. Di sini, wisatawan dapat menikmati perjalanan kano di Sungai Cigenter sambil menyaksikan keanekaragaman flora dan fauna. Sementara itu, Pulau Panaitan memiliki luas sekitar 17.500 hektar dan menjadi tempat tinggal bagi berbagai satwa liar seperti rusa, ular phyton, babi hutan, dan berbagai jenis burung.
Keanekaragaman Hayati

TNUK adalah rumah bagi berbagai spesies satwa yang langka dan penting untuk konservasi. Salah satu yang paling dikenal adalah Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus), yang merupakan satwa langka yang hampir punah. Populasi Badak Jawa di TNUK pada tahun 2021 hanya sekitar 74 ekor, dengan 40 ekor jantan dan 34 ekor betina. Hewan ini menjadi simbol dari taman nasional ini dan menjadi fokus utama dalam upaya perlindungan dan konservasi.
Selain Badak Jawa, TNUK juga menjadi habitat bagi berbagai satwa lain seperti Macan Tutul, Anjing Liar (Dhole), Kucing Hutan, Banteng, Rusa, Monyet Ekor Panjang, dan Civets. Di daratan, terdapat tiga spesies kera endemik, yaitu Gibbon Jawa, Monyet Daun Jawa, dan Monyet Daun Perak. Di udara, TNUK juga menjadi surga bagi lebih dari 270 spesies burung, termasuk Burung Unta Jawa, Burung Rajawali Jawa, dan Burung Elang Jawa.
Di laut, TNUK memiliki kekayaan bawah laut yang luar biasa. Pulau Peucang, misalnya, menawarkan formasi karang yang indah seperti Acropora Tabular, Stylophora sp, dan Acropora Brancing. Berbagai spesies ikan seperti ikan badut, ikan buntal, dan ikan pari totol biru juga bisa ditemukan di sini.
Wisata Alam dan Aktivitas yang Menarik

TNUK menawarkan berbagai aktivitas yang menarik bagi para pengunjung, baik yang ingin menjelajahi hutan atau menikmati keindahan pantai dan laut. Berikut beberapa aktivitas yang bisa dilakukan:
-
Berjalan Kaki di Hutan Hujan: Trekking melalui hutan hujan yang lebat adalah cara terbaik untuk mengenal TNUK. Jalur-jalur yang tersedia memungkinkan pengunjung untuk menyaksikan keanekaragaman hayati dan menikmati suasana alam yang asri.
-
Snorkeling dan Menyelam: Pulau Peucang dan Pulau Panaitan menjadi destinasi ideal untuk snorkeling dan menyelam. Pengunjung dapat melihat berbagai bentuk karang dan ikan yang menarik.
-
Berselancar di Pulau Panaitan: Pulau Panaitan memiliki ombak yang sempurna untuk para peselancar. Salah satu spot yang populer adalah One Palm Point, yang dikenal dengan gulungan ombak yang menantang.
-
Melihat Air Terjun Cigenter: Di Pulau Handeleum, pengunjung dapat menikmati air terjun yang indah dan menikmati pemandangan sungai serta hutan mangrove.
Cuaca dan Musim Wisata

Cuaca di TNUK beriklim tropis dengan suhu berkisar antara 25°C hingga 30°C dan kelembapan sekitar 80-90%. Musim hujan berlangsung dari Oktober hingga April, dengan curah hujan tertinggi pada bulan Desember dan Januari. Sementara itu, musim kemarau berlangsung antara Juli hingga September.
Jika Anda ingin melakukan aktivitas outdoor seperti trekking atau snorkeling, disarankan untuk datang selama musim kemarau agar cuaca lebih stabil dan aman. Namun, jika Anda ingin merasakan keindahan alam saat musim hujan, pastikan untuk membawa perlengkapan yang sesuai.
Cara Menuju Taman Nasional Ujung Kulon
TNUK terletak sekitar 5–6 jam perjalanan dari Jakarta. Ada beberapa opsi transportasi yang bisa dipilih:
-
Bus Umum: Dari Kalideres, Anda dapat naik bus ke Labuan, lalu melanjutkan perjalanan ke Taman Jaya. Dari sana, Anda bisa menyewa perahu atau berjalan kaki ke area Gunung Honje.
-
Sewa Mobil: Ini adalah cara paling nyaman untuk mengunjungi TNUK. Dengan mobil pribadi, Anda dapat menikmati pemandangan sepanjang perjalanan.
-
Perahu Cepat: Jika Anda ingin mengunjungi Pulau Krakatoa atau Pulau Peucang, perahu cepat adalah pilihan yang cocok. Perjalanan ke Pulau Krakatoa memakan waktu sekitar 2 jam, sedangkan ke TNUK sekitar 4 jam.
-
Perahu Kayu: Untuk menuju Pulau Peucang, Anda harus naik perahu kayu dari Sumur atau Tamanjaya. Perjalanan ini memakan waktu sekitar 2–3 jam, tergantung kondisi cuaca dan jenis perahu.
Tips Berkunjung ke Taman Nasional Ujung Kulon
Sebelum berkunjung ke TNUK, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
-
Tiket Masuk: Harga tiket masuk untuk Warga Negara Indonesia adalah sekitar Rp5.000 per orang/hari. Untuk rombongan pelajar atau mahasiswa minimal 10 orang, harga tiket sekitar Rp3.000 per orang/hari. Pada hari Minggu dan libur nasional, harga tiket meningkat menjadi Rp7.500 per orang/hari untuk umum dan Rp4.500 per orang/hari untuk rombongan pelajar/mahasiswa.
-
Perlu Guide: Menggunakan guide lokal yang terlatih sangat disarankan, terutama untuk menjelajahi hutan dan daerah yang sulit diakses. Mereka akan membantu Anda menghindari risiko dan memberikan informasi yang lebih mendalam tentang ekosistem TNUK.
-
Persiapkan Perlengkapan: Pastikan Anda membawa perlengkapan yang cukup, seperti jaket, sepatu hiking, dan perlengkapan snorkeling jika Anda ingin menyelam.
-
Hindari Membawa Sampah: TNUK adalah kawasan konservasi, jadi penting untuk menjaga kebersihan dan tidak meninggalkan sampah.
Kesimpulan
Taman Nasional Ujung Kulon adalah tempat yang luar biasa, tidak hanya karena kekayaan alamnya, tetapi juga karena perannya dalam konservasi satwa langka seperti Badak Jawa. Dengan berbagai aktivitas yang menarik, TNUK menawarkan pengalaman yang unik bagi para pengunjung. Apakah Anda ingin menjelajahi hutan, menyelam di laut, atau sekadar menikmati keindahan alam, TNUK pasti akan membuat Anda terkesan.