Menjalin Hubungan Lewat Ngejotin: Tradisi Unik untuk Mempererat Tali Persaudaraan Antarkampung

restindo , Jakarta - Festival Lebaran Cipayung kali ini menggunakan tema " Tradisi Ngejotin , "Jangan Sampai Padam Obor." Tradisi unik yang hanya tersaji di daerah Cipayung, Jakarta Timur ini tetap dilestarikan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Acara festival itu juga bertujuan untuk memperkenalkan kembali tradisi tersebut kepada anak muda modern.

Adat istiadat seperti ngejotin ataupun maleman umumnya dikerjakan oleh penduduk desa yang saling menyampaikan hidangan satu sama lain pada malam ke-10 terakhir di Bulan Ramadhan. Ini menjadi bagian dari acara perayaan tersebut. Lebaran Cipayung Tradisi ngejotin dilaksanakan oleh sejumlah petugas di area Kota Administrasi Jakarta Timur pada hari Sabtu, tanggal 19 April 2025.

Tradisi menceburkan diri ke air yang dilaksanakan oleh Camat Cipayung Panangaran Ritonga beserta Sekretaris Kota Jakarta Timur Kusmanto, pada acara Festival Lebaran CipayUNG, Jumat 18 April 2025, di tempat wisata Agro Cilangkap, Cipayung, Jakarta Timur. Tempo/Yunia Pratiwi

Permulaannya adalah Camat Cipayung, Panangaran Ritonga, yang mengantar hidangan kepada Sekretaris Kota Jakarta Timur, Kusmanto, sang penerima tunggal di rumah Betawi berada di sebelah kanan panggung tersebut. Diikuti oleh para Lurah dari wilayah-wilayah CipayUNG, cilangKAP, ceger, bambu apUS, lubANG buAYA, sampai pondOK rangGRON dengan urutan bergantian menyajikan makanan.

Apin Hisyam, pengamat budaya Betawi, menyebut bahwa pemilihan adat ini didasari oleh gagasan dari kelompok masyarakat. Tujuan utama tradisi ini adalah memelihara keharmonisan di kalangan penduduk lokal, termasuk antara umat Muslim dan Non-Muslim. Ia menambahkan, “Kebersamaan yang ada di tengah masyarakat sekarang membuat kolaborasi serta saling membantu menjadi lebih erat.” Dia berkomentar demikian kepada Tempo seusai menceritakan tradisi ngejotin pada acara festival tersebut.

Berbagai jenis penganan seperti kue-kue Betawi disajikan dalam acara bernama ngejotin. Acara ini menjadi fokus utama dari Lebaran Cipayung edisi ketiga, yang akan dilaksanakan pada tanggal 19 dan 20 April 2025, di tempat wisata Agro Cilangkap, Cipayung, Jakarta Timur. Tempo/Yunia Pratiwi

Apin menyebutkan bahwa cara pengiriman makanan tersebut dilaksanakan dengan urutan tertentu. Proses ini dimuali dari penduduk Pondok Ranggon dan Cilangkap — dua daerah yang dipandang sebagai tempat terlama ditempati dalam wilayah Cipayung— kemudian menuju ke area Kampung Kramat, Setu, selanjutnya mencapai Ceger, serta lokasi-lokasi lainnya. Sementara distribusi makanannya sendiri diserahkan kepada kepala desa agar bisa disebarluaskan kepada para penduduk setempat ataupun langsung di masjid bagi mereka yang sedang ibadah tawarih. Jenis-jenis hidangan yang dikirim meliputi beberapa jenis jajanan tradisional Betawi seperti kue lepet, apem, cawan, cucur, hingga kue pisang.

Di samping ngejotin, masih terdapat ritual lain yang dipraktikkan sebelum Lebaran. Ritual tersebut adalah nyorog, yang serupa dengan ngejotin tetapi melibatkan penyajian makanan. Perbedaannya ialah pada saat nyorog ini, makanan dibawa menuju rumah orangtua. Sebagaimana diungkap oleh Apin, "Supaya ketika Lebaran kelak, orang tua tidak kesulitan mencari makanan, kami selaku anak dan cucu akan membantu mereka."

Sebuah hidangan tradisional Betawi tersedia di acara Festival Lebaran Cipayung pada hari Sabtu dan Minggu, tanggal 19 sampai 20 April 2025, bertempat di Agro Wisata Cilangkap, Cipayung, Jakarta Timur. Tempo/Yunia Pratiwi

Menurut dia, banyak tradisi Betawi Yang bijaksana ini penting untuk dipertahankan bagi anak cucu kita di masa depan. Ia juga mengharapkan bahwa adat istiadat seperti ngejotin serta hal-hal lain dapat dimasukkan sebagai bagian dari warisan budaya tidak benda. Menurut dia, "Harus selalu dilakukan pertemuan antar warga desa agar hubungan baik tetap terpelihara dan insiden keributan dapat dicegah."

Festival Lebaran Cipayung diselenggarakan dalam jangka waktu dua hari pada tanggal 19-20 April 2024, yaitu dari sabtu hingga minggu, di area wisata agrowisata Cilangkap, Cipayung, Jakarta Timur. Acara ini dimeriahkan tidak hanya oleh kebiasaan ngejotin tetapi juga ditambah dengan pertunjukkan lenong, tarian serta persembahan musik dan kesenian lokal yang tradisional. Para pengunjung memiliki peluang untuk menikmati aneka masakan Betawi, misalnya dodol, kerak telor, tape uli, dan pilihan makanan lainnya melalui stand Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Post a Comment

© RESTINDO. All rights reserved. Developed by Jago Desain