Posts

Mengexplore Danau Sun Moon dan Sekitarnya

Featured Image

Perjalanan ke Sun Moon Lake dan Pengalaman di Taiwan

Pada hari ketiga di Taiwan, kami bangun pagi dan memulai perjalanan menuju Sun Moon Lake. Setelah check in di hotel, kami langsung keluar dan menemukan bahwa Taipei sedang diguyur hujan ringan. Kami sudah mengenal jalannya ke stasiun THSR atau kereta cepat Taiwan, sehingga tidak perlu menggunakan Google Maps lagi. Tujuan kami adalah naik kereta cepat ke Taichung, lalu melanjutkan dengan bus ke Sun Moon Lake.

Di stasiun bawah tanah, kami mengikuti petunjuk yang tersedia menuju stasiun HSR. Tiket telah dibeli secara online dari Indonesia, jadi kami hanya perlu scan barcode untuk masuk ke ruang tunggu. Setelah menunggu beberapa menit, kami segera naik ke kereta. Teman saya pertama kali mencoba kereta cepat, sementara saya sudah pernah mencobanya di Jepang dan Indonesia.

Kecepatan kereta HSR hampir sama dengan kereta cepat di Indonesia. Dari jendela, kami bisa melihat pemandangan hijau dan gedung-gedung tinggi saat memasuki Taichung. Selama perjalanan, hujan masih turun dan semakin deras. Kurang dari satu jam kemudian, kami tiba di Taichung. Kami mencari stasiun bus dan menemukan bahwa bus ke Sun Moon Lake berada di lantai dasar gedung stasiun. Kami memesan tiket secara online untuk jam satu siang, namun karena hujan yang deras, kami akhirnya makan di dalam stasiun.

Setelah makan, kami memiliki waktu sekitar satu jam sebelum bus berangkat. Kami bertanya apakah bisa berangkat lebih awal, dan penjaga mengizinkan. Namun, ketika kami antre di luar, petugas bus menyatakan harus menunggu. Akhirnya, bus pun tiba. Bus tersebut nyaman dan bersih, serta membawa kami melewati pemandangan hijau yang luar biasa. Kami sangat kagum melihat kehijauan negara ini, yang berbeda dari Jakarta yang terkenal dengan gedung-gedung tinggi dan kawasan kumuh.

Setelah kurang dari dua jam perjalanan, kami tiba di stasiun bus Sun Moon Lake. Setelah turun di bawah rintik hujan, kami membuka Google Maps untuk mencari hotel. Menurut aplikasi tersebut, hotel hanya 40 meter dari stasiun, namun panah Google berubah-ubah arah. Ketika kami menoleh ke kiri, kami menemukan nama hotel yang besar di samping kami. Ternyata hanya tiga meter dari tempat kami turun. Kami tertawa dan segera berjalan menuju hotel.

Pegawai hotel ramah dan memberi izin check-in sebelum jam 15:00. Yang menarik, hotel ini tidak memiliki lift, dan kamar tamu ada di lantai tiga. Kami harus membawa koper sendiri ke lantai tiga, yang cukup melelahkan. Hotel ini juga kuno, dengan handuk kecil seperti handuk "good morning". Kami juga harus membawa uang tunai karena tidak menerima pembayaran kartu kredit. Uang kami mulai menipis karena di Taipei kami sempat lupa daratan saat mencoba makanan lokal.

Setelah istirahat, kami pergi ke dermaga dan menikmati pemandangan danau. Kami kembali ke stasiun bus untuk mencari informasi tentang bus menuju Shuanglong. Di sana ada jembatan gantung bernama Shuanglong Rainbow Suspension Bridge yang disebut sebagai jembatan tertinggi dan terdalam di Taiwan, dengan air terjun di ujungnya. Kami ingin mengunjungi jembatan ini karena penasaran. Namun, sore itu kami hanya duduk-duduk di stasiun bus dan makan di Seven Eleven. Stasiun ini tidak terlalu ramai, hanya bus yang datang sesekali.

Keesokan harinya, kami bangun dan hujan masih rintik. Kami mencari bus tujuan Shuanglong, tetapi tidak ada bus langsung. Kami harus ke Shuili terlebih dahulu, lalu ganti bus. Kami berangkat jam 8:30 pagi, dengan rencana kembali sekitar jam 12 atau 1 siang. Kami mengandalkan aplikasi dan akhirnya menemukan bus yang menuju Shuanglong. Di tengah perjalanan, kami bertemu dengan penumpang yang membantu kami mencari pemberhentian bus.

Di Suili, kami berjalan-jalan dan menemukan pasar yang menjual bakpao. Kami mampir dan mengalami situasi lucu saat mencoba berkomunikasi dengan penjual. Kami juga bertemu dua orang TKW Indonesia yang bekerja di sana. Mereka memberi informasi penting tentang terminal bus dan membantu kami mencari pemberhentian yang benar.

Perjalanan ke Shuanglong sangat indah, dengan pemandangan bukit hijau dan sungai bersih. Kami harus berpegangan erat karena bus berjalan cepat. Saat tiba di Shuanglong, kami berjalan ke jembatan dan menghadapi panas yang menyengat. Kami membeli tiket dan menyeberangi jembatan yang berwarna-warni. Di ujung jembatan, kami melihat air terjun dua tingkat. Meski tidak bisa bermain di air terjun, kami puas dengan pemandangan dan foto-foto.

Setelah mengunjungi jembatan, kami kembali ke stasiun bus dan naik bus kembali ke Sun Moon Lake. Di sana, kami makan siang di Family Mart karena restoran tutup. Kami juga naik shuttle bus ke Wenwu Temple dan mengelilingi tempat tersebut. Malam hari, kami kembali ke hotel dengan berjalan kaki menyusuri danau. Pemandangan sangat indah, dan kami menikmati ketenangan di tepi danau.

Keesokan harinya, kami akan kembali ke Taipei dan melanjutkan perjalanan ke Jiufen. Cerita tentang Jiufen dan sekitarnya akan segera diungkap.

Post a Comment

© RESTINDO. All rights reserved. Developed by Jago Desain