
Perjalanan Wisata ke Pantai Cacalan dan Taman Nasional Baluran
Setelah tiba di Banyuwangi, kami tidak bisa berlama-lama karena anak sulung harus kembali ke sekolah dalam dua hari. Meskipun begitu, kami masih ingin mengunjungi beberapa tempat wisata yang menarik. Jika ada kesempatan, saya ingin berkunjung ke Hutan Trambesi, Pantai Pulau Merah, dan Kawah Ijen. Semoga suatu saat kami bisa kembali ke Banyuwangi untuk menjelajahi tempat-tempat tersebut.
Pada pagi hari setelah sarapan, kami check-out dari hotel yang kami tempati. Hotel ini memiliki gaya tradisional Bali, meski kami tidak sampai ke Bali. Kami memilih pergi ke pantai dekat hotel, lalu langsung pulang. Setelah check-out, kami menuju Pantai Cacalan. Kami memilih pantai ini karena melihat informasi bahwa di sana terdapat kolam untuk bermain kano.
Saat masuk, kami melihat banyak warung di sebelah kanan dan gazebo di sebelah kiri dengan pemandangan laut. Kami memilih parkir di sebelah kiri. Anak bungsu langsung pergi ke pantai sementara saya dan anak sulung duduk di gazebo. Pantai Cacalan memiliki pinggiran yang penuh batu kerikil, jadi kami harus memakai sandal agar kaki tidak terluka. Kami hanya bermain air secara ringan sambil menikmati pemandangan Selat Bali dan Pulau Bali.
Anak sulung kemudian pergi ke bagian pantai sebelah kanan untuk mengecek kolam kano. Setelah kembali, dia bilang jika di sana lebih bersih dan memiliki pasir. Kami pun pergi ke bagian itu dan menemukan kolam payau bernama "Rowo Kano" yang dikelilingi pohon bakau. Di sana tersedia kano yang bisa disewa. Meski anak sulung dan bungsu tidak tertarik, kami berjalan-jalan di jembatan kayu yang melintas di atas kolam.
Di seberang kolam terdapat gazebo yang lebih bersih. Kami mengitari kolam dan kembali ke pantai. Di sana ada burung merpati yang menjadi daya tarik wisata. Anak bungsu sangat senang berusaha menangkapnya, tapi burung-burung itu selalu menghindar. Pasir di Pantai Cacalan adalah pasir hitam, dan di bagian sebelah kanan sedikit batu sehingga kami bisa bermain air nyaman.
Anak bungsu sangat aktif bermain ombak dan berguling-guling di pasir. Saya harus menjaganya agar tidak terlalu jauh ke arah laut. Setelah cukup lama bermain, kami memutuskan untuk meninggalkan Pantai Cacalan dan melanjutkan perjalanan.
Sebelum keluar dari Banyuwangi, kami berkeliling kota sebentar dan membeli tape Bondowoso yang dijual di pinggir jalan. Tape ini lembek dan manis, berbeda dari tape Bandung. Kami membeli dua besek dan habis sebelum tiba di tujuan berikutnya.
Tujuan berikutnya adalah Taman Nasional Baluran yang terletak di Kabupaten Situbondo. Julukan "Africa van Java" diberikan karena bentang alamnya mirip savana Afrika. Saat masuk, banyak monyet yang menyambut. Kami membeli tiket di visitor center dan memutuskan menggunakan mobil sendiri.
Setelah melewati jalan yang dipenuhi pohon, kami memasuki Savana Bekol dan menemukan banyak monyet. Mereka mendekati mobil, tetapi kami tidak memberi makan mereka karena ada peringatan. Kami berfoto di spot yang memiliki pemandangan savana dan Gunung Baluran yang mirip gunung di film Jurassic Park.
Kami juga melihat pohon akasia yang menjadi ciri khas savana. Meski musim hujan, suasana masih hijau. Kami mencari rusa atau kerbau liar, tapi tidak menemukannya. Setelah puas berfoto, kami melanjutkan perjalanan ke Pantai Bama.
Di Pantai Bama, kami melihat burung enggang dan banyak monyet yang nakal. Monyet-monyet ini merebut makanan pengunjung, jadi kami menjaga jarak. Pantai Bama memiliki pasir putih, tetapi tidak boleh berenang karena ada palung laut yang berbahaya. Kami hanya berjalan-jalan di tepi pantai dan menyewa kapal untuk berkeliling.
Setelah menikmati suasana Pantai Bama, kami kembali ke visitor center. Kami melihat banyak turis yang datang, jadi kami bersyukur datang saat ramai belum terlalu padat. Di sepanjang jalan pulang, banyak monyet yang berjalan di pinggir jalan raya, mungkin karena sering mendapatkan makanan dari mobil.
Itulah pengalaman kami di Pantai Cacalan dan Taman Nasional Baluran. Masih banyak tempat lain yang bisa dikunjungi, tetapi kami harus segera kembali ke Bandung. Saya akan menulis tentang destinasi lain di artikel berikutnya.